Analisis Kadar Permanganat Sebagai Indikator Kualitas Air Sungai Di Daerah Kediri

Penulis

  • Ira Oktavia Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
  • Muhammad Ferdi Agnansyah
  • Nindi Salsa Ardita
  • Septriana
  • Siska Wulandari

DOI:

https://doi.org/10.56399/jst.v5i2.216

Kata Kunci:

Angka Permanganat, Kualitas, Air, Sungai, Cemaran

Abstrak

Air merupakan senyawa yang menjadi salah satu kebutuhan utama makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan juga manusia.. Beberapa sumber air yang digunakan oleh makhluk hidup diantaranya meliputi air sungai,air  sumur gali, air sumur bor, mata air dan PDAM yang difasilitasi oleh pemerintah. Kegiatan manusia dalam memanfaatkan sungai untuk menunjang aktivitasnya meliputi pengairan area sawah, memandikan sekaligus memberi air minum pada hewan ternak dan juga kegiatan sehari-hari seperti mencuci. Oleh karena itu, ketersediaan kualitas air yang bersih harus selalu diperhatikan untuk menjamin kesehatan makhluk hidup. Kualitas air bersih sungai dipengaruhi beberapa faktor yaitu limbah, sampah, bahan kimia, maupun perubahan kondisi alamiah daerah aliran sungai. Maka atas dasar latar belakang yang telah diuraikan,  peneliti melakukan penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas air sungai di daerah sungai Kediri, Jawa Timur, dengan menganalisis kadar permanganat menggunakan metode titrasi permanganometri. Sampel air diambil dari tiga titik yang berbeda dan menggunakan standar angka permanganat sebagai indikator pencemaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar permanganate dalam sampel A yang diambil dari sungai area pertanian yaitu 256ppm, selanjutnya sampel B yang diambil dari sungai area industri yaitu 332 ppm dan sampel C yang diambil dari air sungai area peternakan yaitu 288 ppm. Sehingga dapat diambil rata-rata untuk keseluruhan sampel kadar permanganat mencapai 292 ppm. Hal ini sangat jauh melebihi batas aman yang ditetapkan  oleh PERMENKES RI No 416/Menkes/Per/IX/1990, yaitu <10ppm. Berdasarkan penelitian menunjukkan hasil analisis air sungai di wilayah Kediri tercemar dengan permanganate yang tinggi dan tidak layak digunakan sebagai air konsumsi untuk makhluk hidup.

Referensi

Agustina, E. (2022). Pengaruh Eco-Enzyme pada Air Baku Sungai Borang Palembang Terhadap Nilai Parameter Conductivity, Total Dissolved Solid (TDS), dan Zat Organik. Jurnal Kolaboratif Sains, 5(6), 284-289

Badan Standarisasi Nasional. (2004). Air dan Air Limbah-Bagian 22 : Cara Uji Nilai Permanganat secara Titrimetri.SNI 06-6989.22-2004. Jakarta

Bahari, M. R., & Amalia, A. (2023). Analisis Korelasi Antara Kandungan Senyawa Organik (KMnO4) Dengan Tingginya Kekeruhan Pada Kali Surabaya Menggunakan Software Minitab. EnviroUS, 4(1),54-59

Haitami, Rakhmina, D., & Fakhridani, S. (2016). Ketepatan Hasil Dan Variasi Waktu Pendidihan Pemeriksaan Zat Organik. Medical Laboratory Technology Journal, 2(2), 61–65.

Kurniawati, P., & Alfanah, H. (2019). Perbandingan Metode Penentuan Kadar Permanganat dalam Air Kran Secara Titrimetri dan Spektrofotometri UV-Vis. IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis), 2(2), 60–65.

Nurbaya, F., & Sari, D. P. (2023). Parameter Air Dan Udara Serta Uji Kualitas Air Sungai. ISBN : 978-623-8344-33-8

Zulfa, A., Rahman, A., Priyatna, F. P., Faadhil, M. R., & Wibowo, R. W. (2020). Uji Kualitas Air Sungai Citarik Pada Kawasan Konservasi Taman Buru Masigit Kareumbi, Jawa Barat Dilihat Dari Aspek Kimia dan Biologi. Jurnal Ilmu Budaya, 41(72), 8555-85

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-12-31

Terbitan

Bagian

Artikel Penuh