Analisis hubungan pola makan dengan status Hipertensi pada petani palawija di dusun semen Kecamatan grogol kabupaten kediri

Penulis

  • SITI MUNAWAROH D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS IIK BHAKTI WIYATA KEDIRI
  • Vivien Dwi Purnamasari Proram Studi S1 Kesehatan Masyarakat IIK Bhakti Wiyata Kediri
  • Muh. Shofi Program Studi D3 Teknologi Laboratorium Medis IIK Bhakti Wiyata Kediri
  • Nita ermawati Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis IIK Bhakti Wiyata Kediri

DOI:

https://doi.org/10.56399/jst.v4i1.93

Kata Kunci:

Pola Makan, Petani, Hipertensi

Abstrak

Berdasarkan data World Health Organization tahun 2008 rata-rata 40% orang dewasa yang berusia 25 tahun ke atas di diagnosis hipertensi. Pada tahun 2008 terjadi peningkatan kasus hipertensi pada tahun 1980 sebesar 600 juta kasus menjadi 1 milyar kasus. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan konsumsi pangan dengan status hipertensi pada petani palawaija di Dusun Semen Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. Desain penelitian dengan menggunakan survei analitik melalui pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 30 petani. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi pertanyaan karakteristik responden yang terdiri dari umur, pendidikan, status merokok dan pola makan. Sedangkan variabel status hipertensi diukur dengan menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan p-value yaitu 0,001. Simpulan ada hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi pada petani palawija di Dusun Semen Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. Saran yang diberikan pada penelitian ini petugas Puskesmas Grogol bisa meningkatkan konseling gizi pada para petani.

Referensi

Adrian sz, P.N., Rottie, J., dan Lolong, J. (2016). Hubungan konsumsi makanan dengan

kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Ranomuut Kota Manado.ejournal

Keperawatan (e-Kp), 4 (1), Mei 2016:

Almatsier, S. (2011). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka.

Arifin, M.H.B.H., Weta, I.W., dan Ratnawati, N.L.K.A. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada kelompok lanjut usia di wilayah kerja UPT Puskesmas Petang I Kabupaten Badung tahun 2016. E-jurnal Medika Udayana, 5 (7), Juli 2016: 123.

Dahlan,S. (2015).Besar sampel dan cara pengambilansampel dalam penelitian kedokteran. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Dalimartha, S., Purnama,B.T.,Sutarina N.,Mahendra,B.,dan Darmawan, R.(2008).Care your self hipertensi.Jakarta:Penebar Plus.

Depkes RI. (2009). Konsep kebiasaan makan. Diakses dalam:

http://www.depkes.go.id/downloads/profil_kesehatan_2009/files/buku%20profil%20kesehatan%20indonesia%202009.pdf.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jawa Barat). (2016). Profil kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2015. Jawa Barat: Dinkes Jawa Barat.

Gultom, I.L. (2016). Hubungan konsumsi makanan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungan tahun 2016.Artikel Penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat, Medan: Universitas Sumatera Utara.

Hamidi, M.N.S. (2014). Hubungan pola makan dengan kejadian penyakit hipertensi di

Puskesmas Kuok tahun 2014. Jurnal Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau, 5(20), Oktober 2014: 28-34.

Hawari, D. (2011). Manajemen stres cemas dan depresi. Jakarta: FKUI.

Hidayat, A.A. (2009). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2013). Panduan peringatan hari kesehatan sedunia 7 april 2013 (blood pressure take control). Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2014). Hipertensi. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI-Infodatin. Jakarta: Kemenkes RI.

Mahmudah, S., Maryusman, T., Arini, A.F., dan Malkan, I. (2015). Hubungan gaya hidup dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Kelurahan Sawangan Baru Kota Depok tahun 2015. Biomedika, 7 (2), Agustus 2015: 43-51.

Maulani, B. (2016). Hubungan pola makan, asupan makanan danobesitas sentraldengan

hipertensidi Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan, 7 (1), April 2016: 34-45.

Muhammadun. (2010). Pola makan untuk hipertensi. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka

Muttaqin, A. (2009). Asuhan keperawatan dengan pasien gangguan kardiovaskuler. Jakarta:Salemba Medika.

Nor, R.W. (2010). Faktor-faktoryang berhubungan dengan penyakit hipertensi di Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Samarinda Ilir tahun 2010; Skripsi FKM Universitas Mulawarman Samarinda.

Notoamodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2015). Metodologi penelitian ilmu keperawatan: pendekatan praktis. Edisi 4. Jakarta:Salemba Medika.

Perki. (2015). Pedoman tatalaksana hipertensi pada penyakit kardiovaskular. Edisi Pertama. Jakarta: Perki.

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan. Edisi 7. Jakarta:

Salemba Medika.

Ramdani, H.T., Rilla, E.V., dan Yuningsih, W. (2016). Hubungan tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada penderita hipertensi. Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah, 4 (1) Juni 2017: 3745.

Situmorang, P.R.(2014). Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada penderita rawat inap di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan tahun 2014. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 1 (1), Februari 2015: 67-72.

Sudoyo A.W., dkk. (2010). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid II, Edisi V, Cetakan Kedua. Jakarta: Interna Publishing.

Sulistyoningsih, H. 2011. Zat gizi untuk diet. Jakarta: Bumi Aksara.

Supariasa, I.D.N. dkk. (2014). Penilaian status gizi. Edisi Revisi. Jakarta: EGC.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-07-03

Terbitan

Bagian

Artikel Penuh