Pemeriksaan HBsAg Metode Imunokromatografi Untuk Deteksi Dini Hepatitis B Akibat Hepatotoksik Pada Penderita Tuberkulosis

Penulis

  • Siska Wardani Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
  • Uqibba Akyuni Ati Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Kata Kunci:

TB, Hepatotoksik, HBsAg, Imunokromatografi, TB, Hepatotoksik, HBsAg

Abstrak

Tuberkulosis  (TB)  sampai  saat  ini masih merupakan salah  satu masalah kesehatan masyarakat  di dunia. Indonesia bekerjasama dengan WHO menggalang strategi penanggulangan TB di Indonesia. Salah satu programnya adalah melaksanakan pengobatan tuberkulosis dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Saat ini beberapa OAT digunakan dalam bentuk gabungan atau kombinasi untuk pengobatan TB memiliki potensi hepatotoksik. HBsAg merupakan salah satu jenis antigen yang terdapat pada bagian pembungkus dari hepatitis B yang dapat dideteksi pada cairan tubuh yang terinfeksi. Salah satunya dengan menggunakan metode imunokromatografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu diagnosa dini infeksi Hepatitis B pada penderita Tuberkulosis. Desain Penelitian yang digunakan adalah penelitian survei deskriptif. Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan metode quota sampling dengan jumlah sampel sebanyak 33. Dari uji HBsAg dengan metode imunokromatografi pada 33 responden pasien Tuberkulosis yang telah mendapat terapi OAT di dapatkan hasil positif HBsAg sebanyak 0 sampel (0%) dan negatif 33 sampel (100%). Dalam penelitian ini pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT penting untuk dilakukan terlebih dahulu sebelum pemeriksaan HBsAg agar mengetahui seberapa tinggi kadar hepatotoksik yang diderita responden penelitian.

Referensi

Alwi, Nurazminah. 2013. “Prevalensi Pasien Tb Paru Yang Mengalami Hepatitis Imbas Oat Dan Faktor Risiko Yang Berhubungan Di Rsup Persahabatan Jakarta Dan Rspg Cisarua pada tahun 2012”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anisa, Rafika; Zarfiardy dan Fridayenti. 2015. “Perbedaan Kadar Sgpt Pada Pasien Tuberkulosis Paru Sebelum Dan Sesudah Fase Intensif Di Poliklinik Paru Rsud Arifin Achmad Pekanbaru”. JOM FK Volume 2 no. 2.

Handojo, Indro. 2003. “Pengantar Lmunoasai Dasar”. Surabaya : Airlangga University Press.

Maria Loho, Imelda; Hasan Irsan. 2014. “ Drug Induced Liver Injury – Tantangan Dalam Diagnosis”. Journal of CDK-214 vol.41 no.3.

Padit, Aashish; Sachdeva, Tarun, Bafna, dan Pallavi., 2012. “Drug-Induced Hepatotoxicity: A Review”. Journal of Applied Pharmaceutical Science”. 02(05), 233-43.

PERMENKES RI, Nomor 67. 2016. “Tentang Penanggulangan Tuberkulosis”. Jakarta : Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Wijayanti, Ika Budi. 2016.”Efektivitas HbsAg Rapid Screening Test untuk Deteksi Dini Hepatitis B”. Jurnal KesMaDaSka.

Radji, Maksum 2015. Imunologi dan Virologi Cetakan kedua (Edisi Revisi). PT. ISFI Penerbitan : Jakarta.

Sherlock S, Dooley J. 2002. Disease of The Liver And Biliary System. Edisi ke-11. Blackwell Sci : London.

Ugwuja. 2010. Seroprevalence Of Hepatitis B Surface Antigen And Liver Function Tests Among Adolescents In Abakaliki, South Eastern. Journal of Tropical Medicine : South Eastern.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-10-10

Terbitan

Bagian

Artikel