Jenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala
<p><strong>Jenggala: Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan </strong>merupakan Jurnal Ilmiah yang berfokus pada pengembangan kesehatan masyarakat berdasar pilar kesehatan masyarakat dan upaya manajerial unit penunjang difasilitas pelayanan kesehatan guna mencapai penyelenggaraan layanan kesehatan yang paripurna dan bermutu. Jurnal ini mempublikasikan hasil penelitian dibidang Kesehatan Masyarakat, Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, serta Administrasi Rumah Sakit yang didalamnya mencakup (<strong><em>scope</em></strong>):</p> <p>1. Epidemiologi<br />2. Promosi Kesehatan dan Perilaku<br />3. Kesehatan Lingkungan<br />4. Gizi Masyarakat<br />5. Kesehatan dan Keselamatan Kerja<br />6. Kesehatan Reproduksi<br />7. Manajemen Data dan Statistik Kesehatan<br />8. Manajemen Penyelenggaraan dan Mutu Pelayanan Kesehatan<br />9. Manajemen Informasi Kesehatan<br />10. Manajemen Unit Pelayanan Kesehatan<br />11. Manajemen Sistem Informasi Kesehatan</p> <p>Jurnal ini diterbitkan Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan <a href="https://www.iik.ac.id/">Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata</a> yang dipublikasikan setahun dua kali yaitu bulan <strong>Juni dan Desember </strong>nomor <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20220630111107316">ISSN. 2830-7976</a>. Semua publikasi di <strong>Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan</strong> ini bersifat akses terbuka yang memungkinkan artikel tersedia secara bebas online tanpa berlangganan.</p>Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatanid-IDJenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan2830-7976IDENTIFIKASI RISIKO PADA PEKERJA PEMBUATAN KERIPIK TEMPE ”SARI RASA” KOTA MALANG MENGGUNAKAN JOB SAFETY ANALYSIS
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/139
<p>Industri rumahan yang terdapat di salah satu daerah di Kota Malang, yang mana bergerak dibidang makanan salah satunya yaitu keripik tempe. Didirikan oleh sekumpulan masyarakat menjadi industri rumahan yang bernama keripik tempe “SARI RASA” yang mana dikerjakan oleh 5 orang pekerja. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan faktor dalam menjamin kondisi pekerja saat bekerja membuat keripik tempe mulai tahapan awal pengolahan tempe, penggorengan hingga pengemasan. Tujuan melakukan identifikasi ini untuk mengetahui penerapan keselamatan kerja para pekerja tersebut seperti penggunaan alat pelindung diri (APD). Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka digunakan metode Job Safety Analysis (JSA) untuk mengidentifikasi bahaya, dan risiko sehingga dapat dibuat usulan perbaikan pada bagian produksi<sup>8</sup>.Data terkait identifikasi proses kerja, bahaya dan risikonya diperoleh melalui metode wawancara, dan observasi lansung. Dengan adanya penerapan K3 diharapkan para pekerja industri rumahan bisa menerapkan standar K3 supaya aktivitas pekerjaan tersebut tidak menimbulkan risiko yang bisa merugikan berbagai pihak.</p>Ahmad Agung NugrahaMuhammad Bheryl Ihdan KholidNingsih Dewi Sumaningrum
Hak Cipta (c) 2024 Ahmad Agung Nugraha, MUHAMMAD BERYL IHDAN KHOLID, Ningsih Dewi Sumaningrum
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-232024-07-233118ANALISIS RISIKO MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) PADA PROSES PEMBUATAN GIGI TIRUAN CEKAT DI ABADI DENTAL LABORATORIUM MALANG
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/141
<p><strong>Abstrak</strong>. <em>Job Safety Analysis </em>(JSA) adalah salah satu teknik manajemen keselamatan yang berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian bahaya yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau yang hendak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi selama proses pembuatan gigi tiruan cekat di Abadi Dental Laboratorium Malang. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini mengidentifikasi potensi risiko kecelakaan kerja dalam proses pembuatan gigi tiruan cekat dengan menerapkan metode <em>Job Safety Analysis</em> (JSA ). Jumlah pekerja adalah 9 orang sehingga pengambilan sampel penelitian ini menggunakan <em>total sampling.</em> Pengumpulan data dilakukan dari wawancara, observasi, serta pengisian form JSA. <strong>Hasil: </strong>Pembuatan gigi tiruan cekat terdiri dari 5 langkah kerja dan ditemukan 13 potensi bahaya. <strong>Kesimpulan:</strong> Untuk mengurangi risiko terhadap potensi bahaya yang bisa terjadi maka pekerja harus menggunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan serta menyediakan berbagai macam <em>display</em> peringatan.</p> <p> </p>Khairunnisa Hasna PutriQurotul AiniNingsih Dewi Sumaningrum
Hak Cipta (c) 2024 Khairunnisa Hasna Putri, Qurotul Aini, Ningsih Dewi Sumaningrum
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-232024-07-2331917Diet dan Kejadian Hipoglikemia pada Diabetes Mellitus: Sebuah Kajian Literatur
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/144
<p>Hipoglikemia adalah kondisi di mana terjadi penurunan kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh di bawah level normal. Kadar gula darah normal saat puasa pada orang dewasa berkisar antara 70 hingga 100 miligram per desiliter (mg/dL). Hipoglikemia terjadi ketika kadar glukosa dalam tubuh menurun di bawah batas normal. Kajian literatur ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara diet dan kejadian hipoglikemia pada individu dengan diabetes mellitus. Pencarian literatur dilakukan menggunakan Google Scholar dan Semantic Scholar, dengan fokus pada artikel yang terkait dengan hipoglikemia, hipoglikemia pada pasien diabetes, dan hipoglikemia dalam konteks diet. Seleksi artikel didasarkan pada kriteria tertentu untuk judul kajian literatur. Melalui tinjauan sistematis terhadap jurnal-jurnal relevan, penelitian ini mengeksplorasi dampak pola makan yang berbeda terhadap kadar glukosa darah dan kejadian hipoglikemia pada individu dengan diabetes mellitus. Dengan menganalisis dan mensintesis temuan dari artikel-artikel yang dipilih, kajian ini bertujuan memberikan wawasan mengenai strategi diet yang efektif untuk mengelola dan mencegah hipoglikemia pada pasien diabetes. Penelitian ini berkontribusi pada pengetahuan yang sudah ada, memberikan panduan bagi para profesional kesehatan dan individu dengan diabetes dalam membuat keputusan yang terinformasi mengenai intervensi diet untuk mengoptimalkan kontrol gula darah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.</p>Amelia DwiNusaibah MuharikahNadia DifanandaRia Qadariah Arief
Hak Cipta (c) 2024 Amelia Dwi, Nusaibah Muharikah, Nadia Difananda, Ria Qadariah Arief
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-232024-07-23311828LITERATUR REVIEW: PENERAPAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/160
<p>Perkembangan teknologi dijaman sekarang ini sangatlah canggih dan pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dimasa ini, dengan yang sederhana maupun yang menghebohkan dunia, begitu juga dengan pengembangan perangkat lunak sebelumnya telah melihatkan hubungan antara kebutuhan dan arsitektur.Metode:Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur.Hasil Penelitian: Rekayasa perangkat lunak sudah berfungsi dengan baik dan membantu program-program pemerintah atau Masyarakat yang ingin melaksanakan suatu kegiatan atau program-program yang di keluarkan yang berbasis perangkat lunak,namun pemenuhan standar kompetensi dalam penentuan mata kuliah dan kurikulum AMIK Indonesia menjadi lambat seiring dengan perkembangan rekayasa perangkat lunak.</p>FerdiansyahMuhammad Atnang
Hak Cipta (c) 2024 FERDIANSYAH, Muhammad Atnang
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-232024-07-23312937Efek Ukuran-Ukuran Sosiodemografi Kasar terhadap Prevalensi Gangguan Jiwa Berat di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2019-2021
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/166
<p>Prevalensi gangguan jiwa berat di Provinsi Kalimantan Selatan menurut data Riset Kesehatan Dasar merupakan prevalensi tertinggi di regional Pulau Kalimantan. Salah satu faktor risiko kejadian gangguan jiwa berat dikaji melalui ukuran sosiodemografi. Prevalensi gangguan jiwa berat dan ukuran sosiodemografi berfluktuasi sehingga perlu dianalisis dengan regresi data panel. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek ukuran-ukuran sosiodemografi kasar terhadap prevalensi gangguan jiwa berat di Provinsi Kalimantan Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-reaktif. Metode pengumpulan data digunakan metode dokumentasi dari data sekunder Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dan BPS Provinsi Kalimantan Selatan. Bentuk Data Panel sebanyak 39 unit yang terbagi 13 unit data potong lintang dan 3 unit data deret waktu dari tahun 2019-2021. Variabel penelitian terdiri dari 1 prediktan yaitu prevalensi gangguan jiwa berat di Provinsi Kalimantan Selatan dan 5 prediktor terdiri dari <em>sex ratio, dependency ratio, open unemployment rate, headcount index </em>dan <em>crude marriage rate</em>. Data dianalisis dengan analisis data regresi panel gaussian. Model estimasi terbaik adalah Model Efek Acak (MEA) dari uji spesifikasi model. Model diuji dinyatakan layak dan diketahui salah satu prediktor berefek terhadap prediktan (F<sub>hitung </sub>=2,511 > F<sub>tabel </sub>=2,494 dan probabilitas=0,049). Model yang didapat diketahui dengan koefisien determinasi sebesar 16,48% variabel yang berefek signifikan secara negatif adalah <em>sex ratio </em>(T<sub>hitung</sub>=-3,292 dan probabilitas=0,002). Sedangkan keempat prediktor lain belum berefek signifikan terhadap prevalensi gangguan jiwa berat di Provinsi Kalimantan Selatan (probabilitas > 0,05).</p>Rifaldi RifaldiErma FitrianiImilda SafitriSiti Habibah MaulydiaDhea Vaneza PriliaNabila Anandyra Zharifah
Hak Cipta (c) 2024 Rifaldi Rifaldi, Erma Fitriani, Imilda Safitri, Siti Habibah Maulydia; Dhea Vaneza Prilia, Nabila Anandyra Zharifah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-232024-07-23313847Gambaran Status Gizi Remaja Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pare
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/168
<p><strong>Latar Belakang :</strong> Status Gizi adalah standar keberhasilan pengukuran dalam pemenuhan gizi atau nutrisi yang diindikasikan salah satunya berdasarkan berat badan dan tinggi badan. <strong>Tujuan: </strong>Menggambarkan status gizi remaja diwilayah kerja UPTD Puskesmas Pare. <strong>Metode: </strong>Jenis penelitian ini adalah deskriptif, untuk mengetahui gambaran status gizi pada remaja di UPTD Puskesmas Pare. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah Siswa siswi kelas VII dan X di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pare yang hadir di sekolah pada saat penelitian dilaksanakan sebanyak 2.739 responden. <strong>Hasil: </strong>Dari keseluruhan jumlah responden sebanyak 2739 responden. 183 dengan persentase 6,68% dalam kategori <em>Underweight</em> atau Kurus, 1929 responden dengan persentase 70,43% dalam kategori Normal, 403 responden dengan persentase 14,71% dalam kategori <em>Overweight</em> atau Gemuk dan 224 responden dengan persentase 8,18% dalam kategori Obesitas. <strong>Kesimpulan :</strong> 70,43% responden remaja di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pare dalam kategori Normal dengan IMT rata-rata 20,55 kg/m<sup>2</sup> berdasarkan rata-rata umur dan IMT rata-rata 22,4 berdasarkan Status Gizi per kategori.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Remaja, Gizi, Status Gizi</p>Amelda Linda AgustinEndah Retnani WismaningsihDianti Ias OktaviasariDadiek SumardiantoTri Ana MulyatiDavid Raditya SuhartonoRachmah Wahyu Ainsyah
Hak Cipta (c) 2024 Amelda Linda Agustin, Endah Retnani Wismaningsih, Dianti Ias Oktaviasari, Dadiek Sumardianto, David Raditya Suhartono, Rachmah Wahyu Ainsyah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-232024-07-23314853Distribusi Keluhan Muskuloskeletal pada Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/169
<p>Petugas rekam medis di rumah sakit tentunya juga memiliki potensi untuk menderita keluhan muskuloskeletal sebagai akibat terpapar risiko ergonomi dari pekerjaannya. Keluhan muskuloskeletal akibat kerja merupakan masalah kesehatan salah satu masalah kesehatan di tempat kerja yang perlu mendapat perhatian khusus dan upaya pencegahan guna memastikan gangguan tersebut tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja, penurunan kualitas hidup serta peningkatan biaya kesehatan. Selain hal tersebut, keluhan muskuloskeleta juga dapat menjadi salah satu penyebab tingginya absensi pekerja dari pekerjaannya yang tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja. Banyak orang merasakan keluhan muskuloskeletal biasanya berawal dari kebiasaan yang mereka lakukan selama bekerja. Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu RS yang ada di kota Kediri dengan tujuan memperoleh gambaran prevalensi dan distribusi keluhan muskuloskeletal serta meminimalisir keluhan muskuloskeletal pada petugas rekam medis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 39 responden petugas rekam medis menunjukkan mayoritas responden yaitu 64,1% merasakan keluhan muskuloskeletal kategori sedang dan tidak ada responden yang merasakan keluhan muskuloskeletal kategori tinggi dan sangat tinggi. Keluhan muskuloskeletal yang dirasakan responden menurut bagian tubuh, dirasakan mulai dari leher sampai telapak kaki. Keluhan sakit banyak dirasakan pada pinggang (53,8%), tengkuk (41%), dan bahu kanan (38,5%). Sedangkan keluhan sangat sakit paling banyak dirasakan pada punggung (28,2%). Upaya perbaikan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dan mencegah munculnya keluhan muskuloskeletal yang lebih parah adalah dengan cara melakukan pekerjaan sesuai kapasitasnya, melakukan istirahat yang cukup, dan melakukan peregangan secara berkala saat bekerja.</p>Ekawati Wasis WijayatiIndra Cahyadinata
Hak Cipta (c) 2024 Ekawati Wasis Wijayati, Indra Cahyadinata
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-232024-07-23315461Keterlambatan Retensi dan Pemusnahan Rekam Medis di Puskesmas Maron Probolinggo
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/171
<p>Dari studi awal di Puskesmas Maron, disimpulkan bahwa proses retensi rekam medis terlambat dan pemusnahan rekam medis belum dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan tersebut di Puskesmas Maron Kabupaten Probolinggo, dengan menggunakan variabel personal factor, team factor, dan system factor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tenggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai cara pengumpulan data. Informan dalam penelitian ini terdiri dari kepala TU, penanggung jawab UKP, koordinator rekam medis, dan petugas rekam medis. Temuan penelitian menunjukkan bahwa keterlambatan dalam retensi dan pemusnahan rekam medis disebabkan oleh faktor-faktor personal seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, dan pelatihan, faktor tim seperti kekurangan SDM, dan faktor sistem seperti kurangnya fasilitas yang dibutuhkan. Rekomendasi diberikan kepada Puskesmas untuk meningkatkan kompetensi petugas, melengkapi fasilitas, dan mengembangkan SOP khusus mengenai pemusnahan rekam medis dan mengadakan sosialisasi kepada petugas rekam medis agar pemahaman tentang prosedur tersebut menjadi lebih baik.</p>Gamasiano AlfiansyahAlifiah Faiqotul HimmaErvina RachmawatiMochammad Choirur RoziqinSelvia SwariDemiawan Rachmatta Putro Mudiono
Hak Cipta (c) 2024 Gamasiano Alfiansyah, Alifiah Faiqotul Himma, Ervina Rachmawati, Mochammad Choirur Roziqin, Selvia Swari, Demiawan Rachmatta Putro Mudiono
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-232024-07-23316271ANALISIS ANGKA KEMATIAN BAYI USIA 0-5 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/134
<div><span lang="EN-US">Angka kematian bayi usia 0-5 tahun merupakan indikator utama kesehatan anak yang terkait dengan perkembangan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah salah satu wilayah di Indonesia yang masih menghadapi tantangan serius dalam mengurangi angka kematian bayi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis angka kematian bayi usia 0-5 tahun di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan mempertimbangkan perbedaan jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan metode analisis data statistik yang bersumber dari data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Analisis data dilakukan menggunakan metode statistik deskriptif. Angka kematian dihitung per seribu kelahiran hidup untuk setiap kelompok usia dan jenis kelamin. Hasil ini menunjukkan bahwa masih ada masalah serius terkait angka kematian bayi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Total kematian mencapai 740 kasus, yang merupakan angka yang signifikan, mengingat kelompok usia yang terlibat. Data menunjukkan bahwa angka kematian pada anak laki-laki (411 kasus) jauh lebih tinggi daripada pada anak perempuan (329 kasus). Berdasarkan penelitian ini, data yang diperoleh menunjukkan bahwa anak laki-laki memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kematian pada usia 0-5 tahun. Oleh sebab itu, hal ini perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut dalam upaya pencegahan kematian bayi laki laki usia 0-5 tahun.</span></div>Anggun Berliana Putri RamadhaniErla Madawiya KusumaIswatun NikmahCancerin Putri PamungkasEmilya Anisa PutriCinta Pungki PraditaHumaira Barend ZasyianikiEdfin Devianti SetiawanAgustinus Nugroho Pudji LestarjoNi'matu Zuliana
Hak Cipta (c) 2024 ANGGUN BERLIANA PUTRI RAMADHANI, Erla Madawiya Kusuma, Iswatun Nikmah, Cancerin Putri Pamungkas, Emilya Anisa Putri, Cinta Pungki Pradita, Humaira Barend Zasyianiki, Edfin Devianti Setiawan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-232024-07-23317275Faktor-faktor yang berhubungan dengan angka kesembuhan pengobatan pada pasien tuberkulosis di Nusa Tenggara Barat (NTB) Triwulan I,II tahun 2023
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/128
<p style="font-weight: 400;"><em>Penyakit tuberkulosis menjadi masalah kesehatan yang paling utama didunia. Namun, melihat banyaknya jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat TB, penyakit ini masih dapat disembuhkan melalui pengobatan. Indikator yang digunakan sebagai evaluasi pengobatan yaitu angka keberhasilan pengobatan,dan ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan</em><em> tuberkulosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan degan angka kesembuhan pengobatan pada pasien tuberkulosis di Nusa Tenggara Barat (NTB). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua penderita tuberculosis yang ditemukan dan diobati di Nusa Tenggara barat (NTB). Teknik pengumpulan sampel yaitu purposif non-random. Hasil dari penelitian ini adalah </em><em>jumlah penderita tuberkulosis yang ditemukan dan diobati paling banyak terdapat dikabupaten lombok utara 975 penderita, sedangkan untuk angka kesembuhan yang paling tinggi terdapat dikabupaten lombok timur 398 penderita sembuh. Untuk jumlah penderita tuberkulosis yang ditemukan dan diobati paling rendah terdapat dikabupaten kota bima 105 penderita, dan untuk angka kesembuhan yang paling rendah terdapat di sumbawa barat 61 penderita sembuh.</em><em> Kegiatan penyuluhan harus dilakukan secara berkesinambungan dan intesif agar dapat penderita patuh berobat dan menurunkan angka kesakitan tuberkulosis. </em><em>Diharapkan dinas kesehatan dapat menyusun kebijakan tentang penatalaksanaan tuberkulosis dan peningkatkan program kesembuhan tuberkulosis.</em></p>Titania DwiTita ErlinaNadifatul RahmadiNasywa Shifi IlahiSalsa Al ArsyNoryfumi Cinta AvriletaA’yuni Nur FatmawatiNurhadiAndra Dwitama HidayatDeni Luvi Jayanto
Hak Cipta (c) 2024 Titania Dwi, Tita Erlina, Nadifatul Rahmadi, Nasywa Shifi Ilahi, Salsa Al Arsy, Noryfumi Cinta Avrileta, A’yuni Nur Fatmawati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-232024-07-23317681Upaya Pencegahan dan Sebaran Virus Covid-19 di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/122
<p style="font-weight: 400;">Pandemi COVID-19 masih memengaruhi banyak aspek kehidupan, dengan upaya vaksinasi dan langkah-langkah pengendalian penyebaran virus terus dilakukan. Selain itu, kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang dan aktivitas fisik, semakin meningkat untuk menjaga kesehatan individu. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa luas penyebaran virus covid-19 di Indonesia khususnya di Provinsi Jawa timur dan upaya penanganan covid-19 oleh pemerintah provinsi Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan analisa kuantitatif. Sampel yang digunanakan sebanyak 400.047 orang yang terkonfirmasi dan 29.744 orang yang meninggal masyarakat Jawa Timur. Hasil penelitian dari penelitian ini didapatkan bahwa rata rata sembuh virus covid-19 (Recovery Rate) di Provinsi Jawa Timur sebanyak 92,54% dan rata rata meninggal (Case Fatality Rate) sebanyak 7,44% didapat dari menggunakan teknik pengumpulan data studi literatur. Hasil lainnya diketahui upaya yang telah dilakukan pemerintah provinsi jawa timur seperti Lockdown, gerakan stay at home,dan vaksinasi. Kesimpulan pada penelitian ini dari data angka kumulatif di provinsi jawa timur bisa diketahui terkonfirmasi,kematian,sembuh,rata rata kesembuhan. Saran pemerintah provinsi jawa timur mengupayakan untuk melaksanakan vaksinasi dan lockdown untuk mencegah penyebaran virus covid 19 di jawa timur.</p>Maharani Devita AnggrainiMuhammad Haris FirdausMuhammad Yusuf Imam HaiqalPutri Fransisca FebriRidzky Dwi MaharaniSekar Febriyanta KusnaedyTegar Rossi SulistyonoUsama Jaya NingratRachmad Yoga Dwiyono Nur Mustika
Hak Cipta (c) 2024 Maharani Devita Anggraini, Muhammad Haris Firdaus, Muhammad Yusuf Imam Haiqal, Putri Fransisca Febri, Ridzky Dwi Maharani, Sekar Febriyanta Kusnaedy, Tegar Rossi Sulistyono, Usama Jaya Ningrat, Rachmad Yoga Dwiyono Nur Mustika
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-232024-07-23318291REKAYASA PERANGKAT LUNAK INFORMASI KEMISKINAN
https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/165
<p>Rekayasa Perangkat Lunak Informasi (RPLI) muncul sebagai pendekatan strategis dalam menanggapi kompleksitas tantangan penanggulangan kemiskinan di era digital ini. Abstrak ini menjelaskan urgensi dan potensi perangkat lunak informasi dalam membantu merumuskan solusi-solusi inovatif untuk mengatasi masalah kemiskinan. Melalui pendekatan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), penelitian ini fokus pada pengembangan solusi yang sistematis dan terukur, menggabungkan pemahaman mendalam terhadap kondisi kemiskinan dengan kekuatan teknologi informasi.</p> <p>Penelitian ini merinci konsep desain perangkat lunak yang dapat memberdayakan masyarakat, meningkatkan efisiensi administrasi, dan menyediakan akses yang lebih baik terhadap sumber daya kritis. Dengan mempertimbangkan kompleksitas masalah sosial dan ekonomi yang terkait dengan kemiskinan, RPLI bertujuan untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan, adaptif, dan dapat diimplementasikan secara luas.</p> <p>Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan landasan bagi pengembangan perangkat lunak yang tidak hanya memberikan dampak langsung dalam mengurangi kemiskinan, tetapi juga mendukung pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup. Pemanfaatan teknologi informasi dalam konteks penanggulangan kemiskinan bukan hanya sekadar implementasi solusi teknologis, tetapi juga merupakan upaya integral dalam mewujudkan inklusivitas dan keadilan sosial. Keseluruhan, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman mendalam mengenai peran vital RPLI sebagai instrumen strategis dalam upaya global untuk mengentaskan kemiskinan.</p>riskyawanMuhammad Atnang
Hak Cipta (c) 2024 riskyawan, Muhammad Atnang
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-232024-07-23319298