Jenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala <p><strong>Jenggala: Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan </strong>merupakan Jurnal Ilmiah yang berfokus pada pengembangan kesehatan masyarakat berdasar pilar kesehatan masyarakat dan upaya manajerial unit penunjang difasilitas pelayanan kesehatan guna mencapai penyelenggaraan layanan kesehatan yang paripurna dan bermutu. Jurnal ini mempublikasikan hasil penelitian dibidang Kesehatan Masyarakat, Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, serta Administrasi Rumah Sakit yang didalamnya mencakup (<strong><em>scope</em></strong>):</p> <p>1. Epidemiologi<br />2. Promosi Kesehatan dan Perilaku<br />3. Kesehatan Lingkungan<br />4. Gizi Masyarakat<br />5. Kesehatan dan Keselamatan Kerja<br />6. Kesehatan Reproduksi<br />7. Manajemen Data dan Statistik Kesehatan<br />8. Manajemen Penyelenggaraan dan Mutu Pelayanan Kesehatan<br />9. Manajemen Informasi Kesehatan<br />10. Manajemen Unit Pelayanan Kesehatan<br />11. Manajemen Sistem Informasi Kesehatan</p> <p>Jurnal ini diterbitkan Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan <a href="https://www.iik.ac.id/">Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata</a> yang dipublikasikan setahun dua kali yaitu bulan <strong>Juni dan Desember </strong>nomor <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20220630111107316">ISSN. 2830-7976</a>. Semua publikasi di <strong>Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan</strong> ini bersifat akses terbuka yang memungkinkan artikel tersedia secara bebas online tanpa berlangganan.</p> Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan id-ID Jenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Hasil Pemeriksaan Sanitasi Kapal dalam rangka Penerbitan Sertifikat Sanitasi Kapal di Kantor Kesehatan Kelas I Surabaya Wilayah Kerja Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Results of Vessel Sanitation Inspection in the context of Issuing Ship Sanitation Certi https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/86 <p>Abstrak. Pemeriksaan sanitasi kapal ditujukan untuk menilai kondisi sanitasi kapal terkait ada atau tidak adanya faktor risiko kesehatan masyarakat. Faktor risiko tersebut dapat berupa bukti infeksi atau kontaminasi termasuk setiap stadium pertumbuhan vektor, binatang pembawa penyakit yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, mikrobiologi, kimia, risiko lainnya pada kesehatan manusia. Pemeriksaan sanitasi kapal dilakukan untuk memperoleh sertifikat sanitasi kapal berupa SSCEC dan SSCC. Pihak yang berwenang dan bertugas menjadi pengawas dalam pemeriksaan sanitasi kapal adalah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pemeriksaan sanitasi kapal dalam rangka penerbitan sertifikat sanitasi kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.<br>Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Emtode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dari KKP Kelas I Surabaya dan lembar checklist. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah kapal pada bulan Agustus-Oktober Tahun 2022. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Oktober Tahun 2022.<br>Hasil dalam penelitian ini adalah Pada bulan Agustus KKP Kelas I Surabaya menerbitkan sertifikat sanitasi kapal berjumlah 56 sertifikat dengan rincian 47 sertifikat SSCEC dan 9 sertifikat SSCC. Pada bulan September KKP Kelas I Surabaya menerbitkan sertifikat sanitasi kapal berjumlah 62 sertifikat dengan rincian 58 sertifikat SSCEC dan 4 sertifikat SSCC. Pada bulan Oktober KKP Kelas I Surabaya menerbitkan sertifikat sanitasi kapal berjumlah 69 sertifikat dengan rincian 60 sertifikat SSCEC dan 9 sertifikat SSCC.<br>Kata kunci: Sanitasi Kapal, Sertifikat Sanitasi, Kapal, Pelabuhan, Tanjung Perak</p> marifatul hidayah Hak Cipta (c) 2023 marifatul hidayah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-07-07 2023-07-07 2 01 The Faktor-Faktor Terjadinya Follow Up (FU) Pengiriman Obat Dari Pedagang Besar Farmasi (PBF) Di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/83 <p>Instalasi Logistik Medis mempunyai tugas pokok melaksanakan penerimaan barang, penyimpanan barang, pemeliharaan barang dalam gudang dan sistem distribusi barang terkendali untuk mendukung pelayanan yang efisien dan efektif serta menyajikan informasi bagi perencanaan kebutuhan barang. Masalah yang sering mengakibatkan kekosongan obat adalah pengiriman obat yang lama sehingga menimbulkan terjadinya follow up. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya follow up pengiriman obat dari distributor farmasi ke instalasi farmasi Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian sequential explanatory designs dan pengumpulan data secara kuantitatif-kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dengan melakukan pengumpulan data follow up dari logistik medis ke PBF di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya periode tahun 2021-2022 dan data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan kepala Farmasi RSIJ Surabaya, Apoteker Logistik Medis dan Tenaga Teknis Kefarmasian di Logistik Medis. Hasil penelitian menunjukkan adanya ketidaksesuaian pengiriman obat dari distributor farmasi rekanan terhadap batas maksimal yang sudah ditentukan dalam SOP dan menimbulkan terjadinya follow up. Terdapat 15 PBF dari 35 PBF yang tidak sesuai dengan batas maksimal. Faktor yang menjadi alasan keterlambatan obat datang yaitu: permintaan pembelian obat cukup tinggi di PBF, keterbatasan stok sediaan farmasi di PBF, tanggal obat yang mendekati kedaluwarsa, pemesanan obat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) melalui e-purchasing dan obat impor, serta revisi faktur karena pengecekan antara barang dengan faktur tidak sesuai dan tidak mencapai minimal order.</p> <p>&nbsp;</p> Afifah Aulia Juhana Hak Cipta (c) 2023 Afifah Aulia Juhana https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-07-07 2023-07-07 2 01 Faktor Penyebab Keterlambatan Pengembalian Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/88 <p>Keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap masih terjadi RS X. Data studi pendahuluan menunjukkan bahwa persentase keterlambatan lebih dari 65%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang menyebabkan keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, data dikumpulkan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kurangnya pelatihan bagi petugas, dukungan sarana/fasilitas, belum adanya evaluasi, belum maksimalnya penerapan job desk bagi petugas, dan tidak adanya punishment menjadi penyebab keterlambatan pengembalian rekam medis. Rumah sakit disarankan untuk mendelegasikan petugas untuk mengikuti pelatihan, perlu adanya peningkatan sarana seperti komputer, dilaksanakan evaluasi secara rutin mengenai keterlambatan pengembalian rekam medis, dan pemberian punishment bagi petugas yang tidak melaksanakan tugas dengan baik.</p> Gamasiano Alfiansyah Faizatun Nikmah Nur An Nisyah Rochim Selvia Swari Krisnita Dwi Jayanti Reny Nugraheni Bakhtiyar Hadi Prakoso Hak Cipta (c) 2023 Gamasiano Alfiansyah, Faizatun Nikmah, Nur An Nisyah Rochim, Selvia Swari, Krisnita Dwi Jayanti, Reny Nugraheni, Bakhtiyar Hadi Prakoso https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-07-07 2023-07-07 2 01 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kematian Ibu pada Masa Kehamilan, Persalinan dan Nifas di Kota Depok Tahun 2021 https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/64 <p>Terjadi peningkatan jumlah kasus kematian di Depok dari tahun 2020 sebanyak 28 kasus menjadi 65 kasus pada tahun 2021. Tingginya kematian ibu disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang terjadi pada masa kehamilan, persalinan ataupun nifas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kematian ibu pada masa kehamilan, persalinan dan nifas di Kota Depok tahun 2021. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk melihat hubungan variabel bebas penyebab langsung yaitu perdarahan, eklampsia, infeksi dan faktor penyebab tidak langsung yaitu umur, pendidikan, paritas, jarak kehamilan, riwayat ANC dan riwayat penyakit, dengan variabel terikat kejadian kematian ibu pada masa kehamilan, persalinan dan nifas. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2021 dan dianalis dengan analisis univariat dan bivariat. Hasilnya penyebab langsung perdarahan (p value=0.0002) memliki hubungan dengan kematian ibu. Penyebab tidak langsung meliputi riwayat ANC (p value=0,002) dan riwayat penyakit (p value=0,037) memiliki hubungan dengan kematian ibu di Kota Depok tahun 2021. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya penerapan antenatal secara terintegrasi dan terstandar, serta penanganan rujukan yang tepat dan cepat.</p> Eti Rohati Rohana Siregar Hak Cipta (c) 2023 Eti Rohati, Rohana Siregar https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-07-07 2023-07-07 2 01 Pengaruh Sosialisasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Petugas Tentang Rekam Medis Elektronik dan Penggunaan Rekam Medis di Laboratorium Kesehatan “X” https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/78 <p>Rekam medis wajib ada di fasilitas pelayanan kesehatan, salah satunya adalah laboratorium kesehatan. Laboratorium Kesehatan “X” hingga saat ini belum memiliki rekam medis. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan petugas di Laboratorium Kesehatan ‘X” terkait rekam medis elektronik dan penggunaan rekam medis di laboratorium kesehatan. Kemudian, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh sosialisasi terhadap peningkatan pengetahuan petugas tentang rekam medis elektronik dan penggunaan rekam medis. Metode pengabdian masyarakat menggunakan pendidikan masyarakat dan pelatihan. Desain penelitian menggunakan eksperimental murni, yaitu <em>one grup pre test</em> dan <em>post test experimental research</em>. Populasi dan sample adalah seluruh petugas Laboratorium Kesehatan “X” sebanyak 7 orang. Teknik pengambilan sample menggunakan total sampling. Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon, nilai p value sebesar 0,016 (p value &lt; 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara sosialisasi terhadap peningkatan pengetahuan petugas tentang rekam medis elektronik dan penggunaan rekam medis. Kesimpulan adalah sosialisasi berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman petugas di Laboratorium Kesehatan “X” tentang rekam medis elektronik dan penggunaan rekam medis laboratorium kesehatan.</p> Hikmawan Suryanto Hak Cipta (c) 2023 Hikmawan Suryanto https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-07-07 2023-07-07 2 01 Pengetahuan Ibu tentang Gizi Seimbang dan Pola Konsumsi Anak Pra-Sekolah pada Masa Pandemi Covid-19 https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/95 <p>Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan dalam kehidupan, tidak terkecuali dengan pola makan sehari-hari. Menjaga pola makan dengan gizi yang seimbang penting dilakukan selama masa pandemic covid-19. Peran ibu sangat penting dan dibutuhkan dalam pemenuhan gizi pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan pola konsumsi anak pra-sekolah pada masa pandemi covid-19 di Kota Kediri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah&nbsp; penelitian kuantitatif dengan metode <em>cross-sectional</em>. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dari siswa TK Dharma Wanita dan TK Flamboyan sejumlah 47 responden. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan jenjang SMA, pekerjaan sebagai wiraswasta dan memiliki pendapatan diatas UMR Kota Kediri.&nbsp; Pola konsumsi&nbsp; anak prasekolah di Kota Kediri pada masa pandemic Covid-19 cenderung dalam Kategori kurang. Dilihat dari jenis makanan yang dikonsumsi anak tidak lengkap dengan frekuensi makan yang kadang-kadang, serta jumlah asupan zat gizi makro dan mikro tergolong kurang. Pengetahuan dan sikap ibu kurang terhadap praktik pemberian makanan pada anak. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang karena kurangnya keterampilan ibu untuk memilih dan mengolah makanan bergizi serta menyusun menu yang beragam dan seimbang serta kurangnya sosialisasi mengenai gizi seimbang. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan pola konsumsi anak prasekolah pada masa pandemi Covid-19.</p> Dianti Ias Oktaviasari Nafa Urbaningrum Ahmad Afif Ratna Frenty Nurkhalim Hak Cipta (c) 2023 Dianti Ias Oktaviasari, Nafa Urbaningrum https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-06-30 2023-06-30 2 01 1 7 Tinjauan Pengetahuan Dokter Dalam Pengelolaan Penyakit Degeneratif https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/76 <p>Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak menular (PTM) yang berkaitan dengan lansia. Prevalensi PTM di Indonesia selalu mengalami peningkatan prevalensi PTM. Dalam menjalankan tugasnya, dokter perlu memiliki pengetahuan dan kompetensi sesuai standar terhadap berbagai jenis penyakit dan permasalahan kesehatan yang berkembang di masyarakat. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran terkait kemampuan dan pengetahuan dokter dalam pengelolaan penyakit degeneratif dengan desain penelitian survei deskripsi dan sampel dokter di wilayah kota dan kabupaten Kediri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kasus penyakit degeneratif sering menemukan pasien dengan penyakit degeneratif pada praktek sehari-hari. Sebanyak 52,2% memiliki pengetahuan yang baik terhadap penegakan diagnosis penyakit degeneratif, sebanyak 45,6% memiliki pengetahun cukup terhadap upaya kuratif (penatalaksanaan) penyakit degeneratif, sebanyak 54,3% memiliki pengetahuan baik terhadap upaya preventif (pencegahan) penyakit degeneratif, sebanyak 50% memiliki pengetahuan baik terhadap upaya promotif (promosi dan edukasi) penyakit degeneratif dan sebanyak 41,3% memiliki pengetahuan baik terhadap upaya rehabilitatif (meningkatkan kualitas hidup) penyakit degeneratif. Sedangkan sebanyak 76,1% berpendapat sangat penting bagi dokter memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pengelolaan penyakit degeneratif dan sebanyak 73,9% berpendapat bahwa sangat penting bagi seorang dokter memiliki kemampuan bidang preventif (pencegahan penyakit) dan promotif (promosi dan edukasi) dalam pengelolaan penyakit degeneratif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah responden memiliki pengetahuan yang baik dalam pengelolaan penyakit degeneratif, namun memiliki kemampuan yang cukup dalam pengelolaan penyakit degeneratif serta berpendapat bahwa sangat penting bagi dokter memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pengelolaan penyakit degeneratif.</p> Nita Damayanti Ekawati Wasis Wijayati Hak Cipta (c) 2023 Ekawati Wasis Wijayati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-06-30 2023-06-30 2 01 8 15 Hubungan Sanitasi Rumah Terhadap Kejadian Pneumonia Pada Balita https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/87 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Pneumonia adalah bentuk infeksi pernapasan akut yang mempengaruhi paru-paru. Faktor ekstrinsik meliputi kepadatan tempat tinggal, tipe rumah, ventilasi, jenis lantai, pencahayaan, kepadatan hunian, kelembaban, jenis bahan bakar, penghasilan keluarga serta faktor ibu baik pendidikan, umur ibu, maupun pengetahuan ibu dan keberadaan keluarga yang merokok. Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan, harus memenuhi beberapa komponen seperti (lantai, dinding, langit-langit, jendela, ventilasi, pencahayaan, lubang asap dapur, sarana sanitasi dasar dan tidak padat penghuni). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan sanitasi rumah dengan kejadian pneumonia pada balita. <strong>Metode:</strong> &nbsp;Peneltian ini mengguanakan deskriptif kuantitatif. Menggunakan studi case kontrol dengan banyak sampel 210. Uji yang digunakan yakni uji chi square. <strong>Hasil:</strong> &nbsp;Hasil yang didapatkan dapur ada ventilasi dengan (p value 0,244), membuka jendela pagi hari dengan (p value 0,676), tatanan ruang dengan (p value 0,217), dinding/sekat (p value 0,478), dinding rumah (p value 0,522), luas ventilasi berkumpul dengan keluarga (p value 0,240), ventilasi kamar tidur (p value 0,277), luas ventilasi dapur (p value 0,845), kepadatan rumah (p value 0,207). Penelitian selanjutnya mungkin bisa ditambahkan instrument pertanyaan yang jelas sehingga data yang bisa dismpulkan atau dijelaskan bisa lebih jelas. Bisa menambahkan variable (kelembaban, suhu, dan pencahayaan).</p> <p><strong>Kata kunci : Pneumonia, sanitasi rumah, balita</strong></p> rez day Hak Cipta (c) 2023 rez day https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-06-30 2023-06-30 2 01 16 23 Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Desa Mayangan Kabupaten Jember https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/79 Zulaikah Pamiluwati Hak Cipta (c) 2023 Zulaikah Pamiluwati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-07-07 2023-07-07 2 01 24 36 Studi Deskriptif Gambaran Mengenai Kasus Katarak dan Refraksi di Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 https://jurnal.iik.ac.id/index.php/jenggala/article/view/81 <p>Gangguan penglihatan menjadi masalah serius karena melibatkan indera penglihatan. Berdasarkan hasil survei RAAB pada tahun 2015, Jawa Timur mendapatkan hasil tingginya angka kebutaan sebesar 4,4% yang berasal dari usia &gt;50 tahun, sedangkan untuk kasus katarak menunjukkan angka 81,1 %. Hal ini menunjukkan bahwa kasus kebutaan dan katarak di Jawa Timur menjadi posisi pertama pada kasus kebutaan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan distribusi kejadian kasus katarak dan refraksi berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dan mengetahui persebaran kasus dengan melihat jumlah kasus pada masing-masing Kabupaten/Kota. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari hasil surveilans PTM dan hasil laporan tahunan terkait GIFU (Gangguan Indera Fungsional) milik Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Hasil : Hasil menunjukkan bahwa kejadian penyakit katarak dan refraksi di Jawa Timur tahun 2022 memiliki jumlah yang tidak sedikit dibanding dengan tahun sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dari data hasil surveilans pasif yang dikolektifkan dan diolah menjadi sebuah grafik tren dan diketahui persebaran serta distribusi kejadian kasus tersebut. Kesimpulan : Angka kejadian katarak dan refraksi di Jawa Timur tahun 2022 memiliki angka yang lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.</p> <p><strong>kata kunci : Gangguan penglihatan, Jawa Timur, Katarak, Refraksi</strong></p> radhiena another Hak Cipta (c) 2023 radhiena another https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-07-07 2023-07-07 2 01 37 48