Hubungan Kadar HbA1c dengan Nilai Laju Endap Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Di RSU Daha Husada Kota Kediri

Penulis

  • Nita Ermawati
  • Satrio Aji Prakoso Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
  • Muh. Shofi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
  • Anik Andayani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

DOI:

https://doi.org/10.56399/jst.v3i2.30

Kata Kunci:

HbA1c, Laju Endap Darah, Diabetes Mellitus, RSU Daha Husada

Abstrak

Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kelainan kerja insulin atau kedua-duanya. HbA1c meningkat karena merupakan pemeriksaan tunggal terbaik untuk menilai resiko terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah. Peningkatan laju endap darah menunjukkan meningkatnya kadar imunoglobulin atau protein fase akut yang menyebabkan eritrosit melekat satu sama lain, dan merupakan penanda non spesifik dari adanya radang atau infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan HbA1c dengan nilai laju endap darah pada penderita diabetes mellitus. Desain penilitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data pusposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 25 sempel pasien diabetes mellitus yang berobat di RSU Daha Husada Kota Kediri. Teknik analisa data menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji korelasi menggunakan uji pearson. Hasil penilitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara nilai HbA1C dengan laju endap darah dengan rata-rata HbA1c sebesar 8,43% dan nilai laju endap darah sebesar 29,36 mm/jam.

Referensi

Aliviameita, A., Puspitasari, Purwanti, Y., Fani, K. A., & Darmayanti, I. D. (2021). Korelasi Profil Darah dengan CRP Serum pada Pasien Diabetes Mellitus dengan Ulkus Diabetikum. The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist, 4(1), 40–48.

Aliviameita, A., Puspitasari, Y., & Purwanti, S. A. (2021). Korelasi Kadar Glukosa Darahdengan Profil Hematologi Pada Pasien Diabetes Mellitus dengan Ulkus Diabetikum. In Proceeding of The URECOL (hal. 791-799.). Klaten: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten.

Amran, P., & Rahman, R. (2018). Gambaran Hasil Pemeriksaan HbA1C Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Di RSUD Labuang Baji Makassar. Jurnal Media Analis Kesehatan, 9(2), 149–155.

Anggeria, E. (2021). Perawatan Diri Pada Pasien Diabetes Melitus. Semarang: UNPRI Press.

Bikramjit, P., Raveender, N., & Sudipta, P. (2017). The Importance of HbA1c and Erythrocyte Sedimentation Rate as Prognostic Factors in Predicting The Outcome of Diabetic Foot Ulcer Disease. International Journal of Advances in Medicine, 4(1), 137–142.

Dewi, R. A., Zaetun, S., & Jiwantoro, Y. A. (2021). Faktor Koreksi Nilai Laju Endap Darah (LED) Pada Penderita Tuberkulosis Menggunakan Metode Westergren dan Wintrobe. Jurnal Analis Medika Biosains, 8(1), 39–44.

Driyah, S., Oemiati, R., & Riyadina, W. (2020). Indikator HbA1c pada Responden DM pada Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular di Kota Bogor, Indonesia2017: Korelasi Kadar Glukosa Darah dan Kolesterol Total. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia, 9(2), 81–89.

Guo, S., Wang, M., Yu, Y., Yang, Y., Zeng, F., Sun, F., … Zhang, Z. (2020). The Association of Erythrocyte Sedimentation Rate, High-Sensitivity C-Reactive Protein and Diabetic Kidney Disease In Patients With Type 2 Diabetes. BMC Endocrine Disorders, 20(103), 1–8.

Handayati, A., Endarini, L. H., & Cahyana, Y. E. (2022). Correlation of Fasting Blood Glucose Levels and HbA1c with Body Mass Index in Type 2 Diabetes Mellitus Patients. Health Notions, 6(4), 160–163.

Hartini, S. (2017). Hubungan HBA1c Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Di RSUD. Abdul Wahab Syahranie Samarinda. Husada Mahakam, 4(3), 171–180.

Hermawan, A., Nur, N. H., & Putra, M. R. (2021). The Relationship Between Dietary Habit and Type 2 Diabetes Mellitus Cases of Panambungan Health Center, Makassar City. Journal of Public Health and Industrial Nutrition, 1(1), 36–44.

Juleha, D. S., Utami, D., & Detty, A. U. (2021). Perbandingan Nilai Laju Endap Darah Antara Pengukuran Metode Manual Westergren dan Alat Automatik Pada Sampel Darah Sitrat Penderita TB Paru Di RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara Serang. Malahayati Nursing Journal, 3(3), 426–431.

Laily, W. N., Wati, D. A., Ayu, R. N. S., & Pratiwi, A. R. (2022). Hubungan Tingkat Konsumsi Bahan Makanan Sumber Isoflavon dan Serat dengan Kadar HbA1c Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Rumah Sakit dr. H. Bob Bazar Lampung Selatan. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 9(2), 153–160.

Marbun, V. E. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Kepatuhan Terapi Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Poli DM RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2020. BEST. Journal (Biology Education, Sains and Technology), 4(2), 64–70.

Maulana, M. S. (2020). Efektivitas Kurma (Phoenix dactylifera) dalam Menurunkan Kadar HbA1c Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2: Laporan Kasus Berbasis Bukti. Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika, 3(1), 31–45.

Mildawati, M., Diani, N., & Wahid, A. (2019). Hubungan Usia, Jenis Kelamin dan Lama Menderita Diabetes dengan Kejadian Neuropati Perifer Diabetik. Caring Nursing Journal, 3(2), 30–37.

Nasution, F., Andilala, A., & Siregar, A. A. (2021). Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus.". Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(2), 94–102.

Nusadewiarti, A. (2020). Penatalaksanaan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Neuropati dan Retinopati Diabetikum Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga. Medical Profession Journal of Lampung, 9(4), 631–638.

Qifti, F., Malini, H., & Yetti, H. (2020). Karakteristik Remaja SMA dengan Faktor Risiko Diabetes Melitus di Kota Padang. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 560–563.

Rahmawati, C. (2019). Pengaruh Dosis Antikoagulan EDTA 10% dan Natrium Sitrat 3, 8% Pada Pemeriksaan Laju Endap Darah. Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram, 5(1), 79–85.

Rahmawati, F., & Rizona, F. (2021). Pengaruh Sleep Hygiene Terhadap Kualitas Tidur Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Keperawatan ’Aisyiyah, 8(1), 17–24.

Ramadhan, T. (2019). Pengaruh Fraksi Air Biji Kabau (Archidendron buballinum (Jack.) I.C.Nielsen) Terhadap Kadar Gula Darah Mencit Jantan yang Diinduksi Aloksan. Jurnal Famasi Lampung, 8(2), 123–131.

Sa’diyah, I. F. (2018). Efek Anti-Angiogenesis Ekstrak Kayu Secang Sebagai Terapi Adjuvant pada Diabetes Retinopati. Saintika Medika, 14(2), 114–118.

Shofi, M. (2021). Uji In Silico Aktivitas Sitotoksik dan Toksisitas Senyawa Bioaktif Biji Trembesi (Samanea saman (jacq.) Merr) Sebagai Kandidat Obat Diabetes Mellitus. Jurnal Pharma Bhakta, 1(2), 1–14.

Sitepu, R. B. (2018). Analisa Laju Endap Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang Di Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan. Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.

Suprihartini. (2017). Hubungan HBA1c Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Di RSUD. Abdul Wahab Syahranie SamarindaTahun 2016. Mahakam Medical Laboratory Technology Journal, 2(1), 18–26.

Susilo, Sabrina, A., Zulfian, Z., & Artini, I. (2020). Korelasi Nilai HbA1c dengan Kadar Kolesterol Total pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(2), 640–645.

Tandelilin, R. T. C., Sandy, L. P. A., & Hondro, M. J. (2021). Berkumur Rebusan Daun Sirih Merah (paper crocatum) Konsentrasi 10% Meningkatkan pH Saliva Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Teknosains, 9(2), 139–147.

Wang, Y., Yang, P., Yan, Z., Liu, Z., Ma, Q., Zhang, Z., … Su, Y. (2021). The Relationship between Erythrocytes and Diabetes Mellitus. Journal of Diabetes Research, 1–9.

Zulfian, Artini, I., & Yusup, R. I. M. (2020). Korelasi antara Nilai HbA1c dengan Kadar Kreatinin pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 278–283.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-02-01

Terbitan

Bagian

Artikel